Pencemaran Udara

Sama seperti air, udara juga berada dalam simpul kedua dalam teori simpul Umar Fahmi Ahmadi. Udara juga merupakan elemen yang amat sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap hari,setiap menit, setiap detik umat manusia menghirup udara untuk kehidupannya. Namun, sayangnya masih banyak umat manusia yang belum mengerti akan pentingnya udara terutama oksigen sehingga banyak dari mereka mencemari udara.

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam bentuk uap H2O dan karbon diokside (CO2).

Pencemaran udara terjadi ketika di udara terdapat zat-zat seperti gas, debu, asap ataupun bau dalam jumlah yang berbahaya.  Jumlah yang berbahaya adalah jumlah yang dapat menggangu kesehatan atau kenyamanan manusia dan binatang atau dapat merusak tumbuhan dan barang-barang.

Sebenarnya, alam telah mempunyai mekanisme untuk mencegah terjadinya pencemaran udara. Hujan yang menyiram debu dan membawanya ke tanah, udara yang menyampur dan menyebarkan gas, serta tumbuhan yang menghisap karbon dioksida kemudian mengeluarkan oksigen adalah mekanisme tersebut. Akan tetapi, mekanisme ini seakan menjadi sia-sia ketika bertambahnya polutan yang mencemari udara khususnya terjadi setelah masa revolusi Industri

Polutan udara jika dilihat dari sumbernya bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis, polutan alamiah dan polutan antropogenik. Polutan alamiah yaitu polutan yang terbentuk secara alamiah dapat berasal dari  tanah, hutan pegunungan Radon, Methane, uap air Kelembaban. Sedangkan polutan antropogenik adalah polutan yang timbul akibat aktivitas kegiatan manusia yan meliputi kegiatan transportasi, industri dan rumah tangga. Polutan antropogenik bersumber dari titik tetap seperti pabrik, titik bergerak seperti alat transportasi, ataupun campuran antara titik tetap dan titik bergerak seperti bandara.

Polutan udara jika dilihat dari asalnya dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, polutan primer dan polutan sekunder. Polutan primer adalah polutan yang berasal dari suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan. Contoh: Karbon monokside (CO), Nitrogen Okside (NOX), Hidrokarbon (HC), Sulfur diokside (SO2) dan Partikel. Sedangkan polutan sekunder adalah senyawa kimia berbahaya yang timbul dari hasil reaksi antara zat polutan primer dengan komponen udara alamiah. Contoh: Ozon dan PAN (peroxyacetyl nitrate).

Berikut adalah tabel mengenai jenis-jenis polutan, deskripsi, beserta efek kesehatannya.

Jenis Polutan Deskripsi Efek Kesehatan
Karbon Monoksida
  • Tidak berwarna
  • Tidak berbau
  • Gas beracun
  • Dihasilkan oleh proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar fosil
  • Kebanyakan dihasilkan oleh kendaran bermotor
  • Pembentukan formasi karbon hemoglobin
  • Mengurangi kapasitas pengangkutan oksigen dalam darah
  • Mengganggu aktifitas penglihatan
  • Gangguan stres fisiologis
Nitrogen Dioxide (NOx)
  • Gas berwarna coklat
  • Sangat reaktif
  • Hasil reaksi dari  NO dengan Oksigen
  • Kebanyakan dihasilkan oleh kendaran bermotor
  • Meningkatkan sensitifitas asthma bronkiale
  • Iritasi pada saluran pernapasan
  • Mempengaruhi kapasitas fungsi paru pada pajanan jangka panjang
Sulfur Dioxide (SO2)
  • Gas yang mudah larut dalam air
  • Terdapat dalam bahan bakar fosil dan kebanyakan logam.
  • Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan logam
  • Kebanyakan dihasilkan oleh bahan bakar untuk pembangkit tenaga listrik
  • Iritasi saluran pernapasan
  • Menimbulkan kambuh (ekserbasi) penyakit saluran pernapasan
  • Meningkatkan prevalensi dari gejala penyakit saluran pernapasan
Partikulat
  • Padatan yang ditemukan di udara berupa debu, jelaga, asap, atau tetesan cairan (droplet).
  • Padatan dapat tersuspensi di udara dalam waktu yang cukup lama.
  • Partikel yang berukuran besar dapat  berupa jelaga atau asap.
  • Partikel yang penting bagi  kesehatan masyarakat adalah  PM10 & PM2,5
  • Partikulat juga dapat terbentuk di udara dari perubahan kimia dan fisik gas.
  • Terbentuk bila gas dari pembakaran bahan bakar bereaksi dengan sinar matahari atau uap air di udara sehingga ukuran partikelnya bertambah besar
  • Infeksi saluran pernapasan atas
Ozon
  • Gas dengan 3 atom oksigen
  • Terdapat pada lapisan stratosfir
  • Tidak dilepaskan secara langsung ke udara.
  • Pada lapisan troposfer, ozon dihasilkan dari reaksi kimia antara NOx dan VOC (senyawa organik yang mudah menguap)
  • Gangguan fungsi paru dan meningkatkan kerentanan pada infeksi saluran pernapasan
  • Iritasi dan inflamasi/ peradangan selaput lendir mata

Pencemaran udara jika dilihat dari lokasinya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pencemaran udara di luar ruangan dan pencemaran udara di dalam ruangan. Pencemaran udara di luar ruangan contohnya adalah industrial smog (gray air cities) yang banyak terjadi di kota-kota industri yang mempunyai iklim dingin dan basah/hujan serta menggantungkan energi dari pemanasan batu bara. Selain industrial smog juga ada photochemical smog (brown air cities ) yang banyak terjadi di kota industri dengan iklim panas dan kering, dan sumber utamanya adalah pembakaran di dalam gas buang kendaraan bermotor. Pencemaran udara dalam ruangan biasanya dicemari oleh polutan Radon, Asbestos, Formaldehyde, VOC (Volatile Organic Compound), PCB (Polychlorinated Biphenyls), Asap tembakau, Pestisida, serta mikroorganisme.

Terdapat 3 metode untuk mengendalikan pencemaran udara yang terdiri dari :

  1. Input/preventive control (pengendalian di input)

Mencegah atau mengurangi terbentuknya polutan, contoh metode yang digunakan:

  1. Mengurangi atau mencegah terbentuknya polutan yang masuk ke dalam atmosfir. Contohnya adalah dengan melakukan konservasi tanah.
  2. Pemilihan bahan baku sehingga mengurangi polutan, contohnya adalah penggunaan  gas alam.
  3. Mengganti polutan sebelum masuk ke proses produksi, contohnya adalah mengganti sulfur yang berasal dari batu bara dengan minyak.
  4. Througput control ( pengendalian proses)

Mengurang sebagian kecil polutan dalam proses produksi dengan cara mengubah proses produksi, contoh metode yang digunakan:

  1. Menurunkan jumlah produksi dan pemakainnya.
  2. Merubah atau mengganti proses sehingga mengurangi polutan.
  3. Membuat proses yang lebih efisien sehingga energi dan polutan yang dikeluarkan berkurang.
  4. Output Control (Pengendalian pada output)

Memidahkan polutan setelah produksi pada waktu polutan sebelum atau sesudah masuk ke dalam ekosfir, metode yang digunakan adalah:

  1. Memidahkan atau mendilusi polutan pada emisi, contoh dengan menggunakan pipa pembuangan, cerobong asap, saluran pembuangan limbah.
  2. Mengubah polutan menjadi bentuk yang lebih aman (mengubah methyl mercury menjadi bentuk mercury)
  3. Memilih tempat dan waktu untuk mebuang polutan sehingga menimalkan kerusakan, contohnya: penggunaan cerobong asap yang tinggi, karena pada ketinggian tertentu polutan yang terdispersi akan lebih efektif).

Tinggalkan komentar